Pakaian dalam wanita yang memiliki sejarah yang menarik

Pakaian dalam yang satu ini tak dapat dipisahkan dari wanita, Bra atau BH adalah pakaian dalam yang eksklusif digunakan wanita. Kata BH  adalah kependekan dari istilah dalam bahasa Belanda, yaitu Buste Houder , yang dimasukkan dalam bahasa Indonesia berupa singkatannya saja yaitu BH ( Beha ). Adapun nama populernya di Indonesia adalah kutang , akan tetapi saat ini ini istilah BRA telah mulai menggantikan istilah BH ( Buste Houder ), istilah yang berawal dari dialek Perancis " Brassiere " dan diserap pada bahasa Indonesia lewat kata dalam Bahasa Inggris. Sejarah Bra / BH atau Beha diawali semenjak 2500 thn. sebelum Masehi, yang mana ketika itu para wanita di wilayah pulau Kreta, Yunani sudah memakai baju semacam kutang di luar busana mereka guna mensupport payudara mereka. Dan pada era 450 sebelum Masehi, wanita Romawi memakai sejenis kemben demi mengatur tampilan payudara mereka.

Di thn. 1893, Marie Tucek tertulis di kantor hak paten Amerika selaku pembuat breast supporter, baju yang benar-benar serupa dengan bra modern. Di thn. 1912 kosakata brassiere tercantum dalam OED atau Oxford English Dictionary. Bra modern kali pertama dibuat hak patennya di thn. 1914 oleh seorang socialite dari negara bagian New York dengan nama Mary Phelps Jacob. Akan tetapi kemudian dia menawarkan hak patennya kepada Warner Brothers Corset Company di negara bagian Connecticut, Amerika dengan harga $1,500 yang akhirnya menyumbangkan 15 juta dolar lebih 30 tahun sesudah itu.

Pada thn. 1928,  seorang imigran dari Rusia, Ida Rosenthal membuat metode pengukuran cup untuk bra serta menciptakannya untuk tiap-tiap tahap kehidupan dari usia puber sampai usia dewasa. Selanjutnya pada thn. 1935, Warner mengembangkan metode pengukuran cup Bra yang kita kenal kini yaitu dari ukuran cup A sampai D yang dengan cepat diaplikasikan oleh vendor bra lainnya.

Sejarah Bra / BH benar-benar menarik, pakaian khusus bagi wanita yang kita kenal tersebut nyatanya memiliki asal-usul yang panjang, sekalipun benda tersebut sering dianggap remeh namun ternyata memiliki suatu nilai sejarah yang bisa merubah kebiasaan manusia.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »